Streaming

Sinopsis

Rekomendasi Film

Review Film

Berita Film

Fakta Menarik


Film Keramat 2 : Caruban Larang adalah film bertema horror & merupakan film sequel/kedua dari film pertamanya yang dirilis tahun 2009 dengan judul Keramat. Butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk merilis film keduanya ini. Sebenarnya saya agak binggung mengapa film ini bisa rilis film yang kedua, hal ini karena menurut saya film pertamanya sudah menjadi salah satu film horor terbaik dengan ending yang pas tanpa perlu kelanjutan film berikutnya. Mungkin produser film ini merasa sangat bergairah untuk membuat film keduanya karena film pertamanya cukup sukses serta di tahun film ini dirilis (2022) menjadi tahun film horor di Indonesia dengan rata-rata minimal 3-4 film horor dirilis setiap bulannya, bahkan di tahun tersebut juga menjadi bagian dari sejarah perfileman indonesia karena mencetak sebuah film horror dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa yaitu KKN di Desa Penari yang sampai dibuatkan 2 versi extended filmnya.  

Sebenarnya dari segi alur cerita Film keramat 2 ini tidak ada sangkut pautnya dengan film yang pertama. Nah yang jadi pertanyaan adalah, mengapa masih ada embel-embel judul "Keramat" di film ini ? Apakah tidak ada judul lain yang cocok ? Saya mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban mungkin Produser film ini khawatir di zaman sekarang film dengan genre Found Footage belum tentu bisa diterima di masyarakat atau bahkan tidak laku, sehingga agar film ini punya jaminan sukses, ditambahkan lah nama Keramat. Judul resmi dari film ini adalah "Keramat 2 : Caruban Larang". Caruban Laranglah yang nanti nya menjadi point utama cerita di film ini.

Film ini masih menggunakan teknik found footage yaitu sebuah cara pengambilan gambar dimana sebagian maupun seluruh filmnya akan diceritakan dengan sudut pandang rekaman video. Tujuan pengambilan gambar dengan teknik ini berfungsi untuk menambah kesan nyata dalam film yang disajikan, sebagai penonton kita akan merasa sedang menonton hasil rekaman video nyata atas kejadian yang ada di film. Film horor dengan teknik seperti ini di Indonesia masih sangat sedikit, sehingga bisa dikatakan film ini menjadi salah satu film langka yang jarang diproduksi. Namun demikian, apakah film ini bisa menjadi tontonan yang seru & menarik? atau apakah film ini hanya menjadi film horor biasa saja tanpa kesan apapun ?  Dalam review ini akan sedikit terjawab dari pertanyaan diatas & bisa menjadi pertimbangan untuk ditonton atau skip saja film ini . 

Berikut 5 point review film Keramat 2 : Caruban Larang.

1. Alur Cerita 

Film ini diawali dengan 2 potongan video yang terjadi dimasa lalu, video pertama adalah footage mengenai kreator youtuber bernama Ajil, Keanu & Ute yang sedang berekplorasi ke sebuah lokasi horor & menemukan beberapa penampakan hantu, di Footage kedua adalah video saat ute sedang melakukan penerawangan masa depan seseorang menggunakan media garis tangan. Saat terawangan dilakukan, tiba-tiba ute kesurupan & berbicara dalam bahasa jawa yang artinya 3 orang tidak akan selamat/mati. Seperti itulah awal film ini dibuka yang nantinya akan berkaitan dengan cerita di film ini. 

Ajil, Keanu & Ute adalah konten kreator horror yang cukup terkenal di Youtube, namun karena suatu hal, Ute meninggalkan tim mereka tanpa alasan yang jelas. Saat ini hanya Ajil & Keanu yang masih bertahan sebagai konten kreator dengan membuat channel baru dengan tema horror di youtube.  Pada suatu hari, Keanu & Agil bekerja sama dengan Ubay akan membuat sebuah project video. Videonya berupa Dokumenter & konten Youtube. Sebenarnya pembuatan dokumenter ini merupakan permintaan teman ubay yang bernama Arla Jojo & Maura. Ubay mau menerima permintaan temanya, karena Ubay ingin mengambil hati wanita pujaannya yaitu Arla sedangkan Keanu & Agil memiliki tujuan untuk membuat konten Youtube. Arla tidak mengetahui kalau Ubay membawa Keanu & Agil & ia sempat protes karena khawatir hasil Dokumenternya menjadi berantakan, hal ini dibalas Ubay dengan meyakinkan Arla bahwa orang yang dibawanya tidak akan menganggu proses pembuatan dokumenternya. Dokumenter ini akan berisi mengenai informasi berdasarkan fakta di lapangan tentang sebuah sanggar tari yang ada di cirebon. 

Singkat cerita semua kru mulai melakukan perjalanan ke Cirebon. Dalam perjalanannya menuju Cirebon, ternyata banyak kejadian yang menganggu saat perjalanan seperti ada selisih paham & banyak pertengkaran hanya karena masalah sepele di antara timnya Ubay & Arla, sampai-sampai ditengah jalan, mobil yang mereka kendarai menabrak kucing yang sedang nyebrang. Mereka semua saling berdebat untuk memutuskan apakah kucingnya akan dikubur atau dibuang begitu saja. Pada akhirnya kucing tersebut dibuang begitu saja. Perjalananpun dilanjutkan & akhirnya mereka sampai di Cirebon. Dari sini dimulailah project untuk membuat video documenter tentang sanggar tari yang ternyata dalam pembuatanya, tidak semudah yang dibayangkan. banyak hal aneh, ganjil, penuh misteri yang harus dilalui oleh mereka, sampai klimaksnya ada kejadian yang tidak seharusnya dilakukan oleh mereka & mereka harus menerima konsekuensinya dengan resiko nyawa terbunuh. 


2. Tempo Cerita

Ketika 2 video awal ditampilkan atau bisa dikatakan perkenalan awal dalam film ini, film ini tampak seperti film horror yang menjanjikan dengan banyak adegan horor yang mampu menjaga mata penonton untuk terus menikmati kejadian-kejadian yang ada di film ini. Seakan-akan film ini akan memberikan sajian yang fresh & menarik untuk ditonton, namun setelah itu, ternyata apa yang saya harapkan tidak terjadi di fim ini, yang saya alami,saya seperti sedang melihat konten Youtube perjalanan orang-orang ke suatu tempat dengan drama-drama yang ada didalamnya & hal ini sudah banyak ditayangkan di Youtube tanpa perlu kalian menonton film. Ada beberapa scene yang menurut saya hanya ditujukan untuk menambah waktu saja atau kalau kita mengikuti alur ceritanya, scene tersebut tidak berkaitan langsung dengan alur utama, kalian bisa cari scene yang saya maksud di awal-awal film ini dimulai sampai pertengahan. Film ini terdiri dari 3 alur utama yaitu perjalanan  ke Cirebon, Pembuatan Dokumenter & konflik utama. Dimulai dari perjalanan ke Cirebon sampai pembuatan Dokumenternya, alurnya terasa lambat & membosankan. Saya sendiri ngerasa jenuh di awal sampai pertengahan film ini, ditambah lagi banyak percakapan-percakapan sehari-hari yang monoton dengan jokes-jokes receh yan belum bisa bikin saya tertawa. Kita juga akan lebih banyak melihat pertengkaran ala remaja "new generation" yang tidak pada tempatnya. Barulah di bagian menuju akhir, film ini mulai focus di konflik sampai dengan penyelesaiannya, akan tetapi semua itu sebenarnya sudah terlambat karena dari awal sampai menuju akhir saya sendiri sudah jenuh karena drama yang disajikan punya porsi lebih banyak bila dibandingkan dengan alur cerita utamanya maupun kehororannya. Di 30 menit akhir memang film ini back on the track untuk menjadi film horror yang sesungguhnya & bisa saya nikmati. 


3. Kualitas Akting 

Secara keseluruhan akting yang ditampilkan oleh hampir semua pemain biasa saja, saya merasa tidak berempati atau khawatir dengan kondisi serta kejadian yang dialami oleh para pemain. Seperti tidak ada feelnya atau ikatan batin yang terkadang bisa saya rasakan ketika menonton film horor lainnya, mungkin bisa saya contohkan pada saat saya menonton film pengabdi setan, dalam film tersebut, saya bisa merasakan kegelisahan keluarga sang tokoh utama & khawatir dengan apa yang bisa terjadi di keluarga tersebut sehingga ketegangan yang terjadi di filmnya terasa konsisten & mempengaruhi otak saya untuk ikut berpikir bagaimana kejadian selanjutnya atau dengan cara apa keluarga ini bisa selamat?. Di film ini saya tidak merasakan seperti itu & seperti datar saja, dengan apa yang terjadi ternyata belum mampu menggugah orang yang melihatnya untuk minimal tertarik dengan konfliknya.  Namun demikian ada beberapa wajah yang membuat saya agak betah menonton karena bening dipandang dengan kualiatas akting yang sangat baik. Beberapa wajah yang saya maksud diatas adalah Ute & Arla, kedua wanita ini sangat baik dalam memerankan karakter di film ini. Ute mampu menjadi anak Indigo dengan sifat emosional & sangat peduli dengan temannya apapun yang terjadi, sedangkan Arla mampu menjadi karakter anak kuliahan dengan semangat jiwa muda, ceria, & ambisius dalam menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.


4. Kelebihan & Kekurangan 

Kelebihan dari film ini ada di beberapa scene yang sangat bagus bila digali lebih dalam lagi. Salah satunya adalah scene adegan menari, tarian yang ditampilkan dalam scene ini sangat indah,sakral & anggun namun sayangnya memiliki durasi yang sangat sedikit. Suasana mencekam & jumpscare juga cukup bisa dinikmati di 30 menit menjelang film ini berakhir. Mengenai kekurangannya sudah saya sebutkan di point nomor 2 yaitu alur tempo yang lambat & membosankan di awal film sampai dengan menuju akhir. Hal ini membuat kita sebagai penonton jenuh & ingin cepat - cepat menyelesaikan filmnya, selain itu yah ini memang film horor jadi kita hanya bisa menikmati serta harus mengikuti logika yang ada difilm &  bukan film yang mengikuti logika sebenarnya, jadi bila kalian melihat ada kejadian selain hantu yang diluar logika kalian jangan kaget ya.


5. Kesimpulan & Skor 

Bila dibandingkan dengan film sebelumnya saya masih sangat menyukai film Keramat I & dari segi kualitas cerita, akting, sound effect, tata rias,  film ini juga tidak lebih baik. Kalian bisa menonton Youtube bertema blog penelusuran tempat-tempat yang dianggap angker bila kalian ingin nonton film dengan tema seperti ini, menurut saya di Youtube ada yang lebih oke dibandingkan dengan film ini. Skor untuk film ini 6.0 sedangkan IMDB memberikan skor 6.4 

Sekian review kali ini semoga bisa menjadi pertimbangan kalian untuk menonton film ini atau tidak. 

Terima Kasih 

Beberapa waktu yang lalu ada seorang aktris hollywood yang sedang naik daun bernama Jenna Ortega. Ia adalah aktris yang sudah sukses memerakan beberapa film horor seperti Wednesday (2022), Scream VI (2023), Scream V (2022), & masih banyak lagi. Ternyata kesuksesannya di masa sekarang merupakan hasil dari kerja keras yang sudah ia mulai sejak kecil. Bila kalian penasaran dengan artis ini, berikut 5 fakta menarik Jenna Ortega : 

1. Perjalanan Karir 

Jenna Ortega merupakan artis yang lahir pada tanggal 27 September 2002 di Coachella Valley, California. Ia adalah anak dari pasangan suami istri yang memiliki darah keturunan Amerika, Meksiko & Puerto Rico, sehingga walaupun lahir di Amerika, secara fisik ia lebih mirip orang meksiko. Jenna juga memiliki 5 saudara kandung yang terdiri dari 2 pria & 3 wanita, sedangkan jenna merupakan ke 4 dari 6 bersaudara. Jenna memang tertarik dengan dunia hiburan terutama akting mulai dari kecil. Ketertarikan dengan dunia akting juga di support oleh ibunya agar ia bisa belajar akting. Ibunya juga turut membantu Jenna dalam audisi film atau serial. 

Dimulai dari umur 6 tahun, Jenna kecil ini mulai belajar akting selain belajar sekolah pada umumnya, setelah 4 tahun belajar akting, di umur 10 tahun, ia memiliki kesempatan untuk mendapatkan peran kecil di serial TV Rob Episode Lady Bug. Kesempatan bermain di serial inilah yang menjadi awal perjalanan karir Jenna di dunia perfileman Hollywood. Kesempatan itupun merupakan hasil perjuangan Jenna setelah ia mencoba untuk mengikuti audisi bebagai serial & film sejak umur 8 tahun. 

Setelah ia bermain di serial Rob walaupun hanya 1 episode, banyak studio yang meliriknya untuk bermain di berbagai serial & film, Oleh karena itu dimulai dari tahun 2012 sampai saat ini ia sudah tidak pernah absen lagi di dunia perfileman, setiap tahun pasti ada project serial atau film yang ia mainkan. Salah satu studio besar yang meliriknya & semakin mengangkat namanya adalah Studio Disney. Di Studio ini ia bermain di beberapa serial yang sukses bertahan sampai 2-3 tahun seperti serial Jane The Virgin, Struck in the Middle & Elena Of Avalor. 

Dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi aktris seperti sekarang ini ia membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun lamanya dimulai dari belajar akting di umur 6-10 tahun, dilanjutkan dengan bermain di serial & film bertema remaja di umur 10- 18 & diumur 18 - saat ini yaitu 21 tahun ia lebih banyak bermain di layar lebar dengan tema horror. 

2. Sangat menyukai dunia menulis 

Selain pandai berakting serta menyanyi ternyata Jenna juga menyukai dunia menulis, dalam sebuah wawancara yang pernah ia lakukan, ia pernah mengatakan "saya suka menulis, saya menulis sepanjang waktu, menulis tentang apapun. Saya akan menulis sebuah esai atau sebuah skrip, itu tidak terlalu penting tetapi cara yang bagus untuk melepas lelah". dari kecintaannya terhadap tulisan juga memberikan dampak yang positif terhadap jenna, hal ini karena pada tahun 2020, ia berhasil meriis sebuah buku dengan judul its All Love : Reflections For Your Heart & Soul.

3. Kerja keras untuk serial Wednesday 

Sangat banyak hal yang dilakukan Jenna agar tokoh Wednesday ini bisa berhasil. Dimulai dari audisinya, Jenna harus mengalahkan banyak peserta untuk mendapatakan peran ini, selain itu pada saat audisi, Jenna sedang berada di Norwegia untuk syuting film horor, namun hal ini tidak mengurangi semangat Jenna untuk audisi, dengan pakaian serba horor yang baru ia gunakan dalam perannya di film horor tersebut, ia memberanikan diri untuk audisi melalui zoom meeting karena keterbatasan jarak. Singkat cerita jenna berhasil mendapatkan peran dalam serial Wednesday. Keberhasilannya ini ternyata baru babak awal untuk melanjutkan kerja keras lainnya. Dalam serial ini Jenna harus belajar untuk tidak mengedipkan mata selama beberapa waktu, maka dari itu bagi kalian yang sudah menonton, pasti akan sangat jarang melihat Jenna mengedipkan mata. hal ini karena ia benar-benar berlatih setiap hari untuk tidak berkedip dalam rentang waktu beberapa jam. Terdapat beberapa scene di serial Wednesday yang berkaitan dengan musik, maka dari itu Jenna benar-benar belajar bermain musik & dalam hal ini alat musik yang ia pelajari bernama Cello, Ia butuh waktu selama 2 bulan untuk menguasainya. Jadi apa yang ditampilkan di film saat Wednesday bermain alat musiknya bukanlah sebuah setingan dari sound effect, melainkan jenna benar-benar memainkan lagunya. 

4. Banyak prestasi walau usia masih muda 

Dengan umurnya saat ini (2023) yang baru menginjak 21 tahun, ia sudah berhasil masuk kategori serta memenangkan penghargaan di ajang dunia perfileman. Diantaranya adalah Imagen Awards (2018) pemenang best young actor television dalam film Stuck in The Middle, Imagen Award (2019) nominasi best young actor dalam film Elena Of Avalor, Southampton International Film Festival (2018) nominasi best lead actress in a feature dalan film Saving Flora. 

5. Next Project film 

Berdasarkan situs IMDB ada 5 film yang sedang dikembangkan & diproduksi yang akan dimainkan oleh Jenna Ortega. Kelima filmnya yaitu Millers Girl, Finestkind, Untitled The Weeknd & Trey Edward Shults Project, Winter Spring Summer of Fall, Beetlejuice 2. Nah dari kelima film diatas, film paling menarik adalah film berjudul Bettlejuice 2, hal ini karena, film ini adalah film sequel/kedua dari salah satu film horor sukses di tahun 1988 berjudul Bettlejuice yang dibintangi aktor terkenal seperti Alex Baldwin, Michael Keaton, Annie MCenroe, dll. Di film kedua ini kemungkinan besar Jenna Ortega akan bermain dengan aktor senior terkenal Michael Keaton 

Demikian 5 fakta menarik aktris Jenna Ortega, Semoga Bermanfaat 

Thanks 


Jenna ortega adalah artis yang bermain di serial Wednesday & memberikan kesan bagi penontonnya, minimal saya sendiri sangat menyukai akting yang sudah ditampilkan, Jenna mampu berperan dengan sangat baik sebagai remaja gothic, misterius, pendiam namun bisa jadi remaja brutal serta sadis. Tak heran mungkin setelah kita menonton serialnya, kita jadi ingin melihatnya lagi di film lain. Bagi kalian yang penasaran dengan film yang dibintanginya, berikut 5 Rekomendasi Film yang dibintangi Jenna Ortega. 


1. Scream VI 

Film ini bercerita tentang beberapa orang yang selamat dari teror pembunuh yang dijuluki "Ghosface". Beberapa orang ini memutuskan untuk pindah ke kota besar yaitu New York, ternyata setelah pindah kesana, mereka masih dikejar oleh Ghosface serta harus berjuang kembali agar bisa selamat. Film ini adalah film lanjutan dari film yang berjudul Scream V yang dirilis tahun 2022. Dari segi pendapatan Scream VI mencetak rekor dengan menghasilkan pendapatan tertinggi pada saat pembukaan filmnya yaitu $43 juta & mengalahkan rekor pendapatan tertinggi sebelumnya yang sudah diraih oleh Scream II di tahun 1996 sebeser  $32 juta. Skor review di IMBD untuk film ini cukup tinggi 7,2/10.

2. X (2022)

Film ini bercerita tentang perjalanan kru pembuatan film dewasa di tahun 1979 yang ingin syuting di sebuah rumah pasangan tua di texas. Film ini adalah garapan studio A24 dengan sutradara Ti West yang sudah menghasilkan film horor berjudul Hereditary. Dalam film ini Jenna memang bukan berperan sebagai aktor utama, ia berperan sebagai Loraine Day yaitu seorang gadis yang terjerat dalam bisnis pembuatan film dewasa. Dari film inilah Jenna mampu membuktikan jika ia bisa berperan serius dalam film Horror. Skor IMBD untuk film ini 6.6/10 

3. American Carnage (2022)

Film ini bercerita mengenai penangkapan imigran gelap di amerika yang ditangkap karena tidak memiliki dokumen resmi. Dari penangkapan tersebut, mereka diberi kesempatan untuk mengurangi hukuman/bebas dari hukuman dengan cara melakukan kegiatan sosial dengan memberikan layanan khusus kepada orang tua yang tinggal di panti jompo. Dalam film ini Jenna bermain menjadi pemeran pembantu bernama Camila Montes, ia dihukum karena tidak memiliki dokumen resmi & tiba-tiba setelah dihukum ia terbangun dengan seragam serta tanda dilehernya di sebuah tempat asing. Film ini memiliki skor imdb 5.0/10


4. Studio 666 (2022) 

Film di urutan keempat ini masih bertema horor yang memiliki cerita tentang band Foo Fighter yang ingin melakukan rekaman untuk album baru di sebuah mansion tua, dari mansion inilah kehororan & cerita-cerita menarik dibahas di film ini. Film ini diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh semua personel foo fighter yaitu Dave Grohl, Nate Mendel, Pat Smear, Chris Shiflett & Rami Jaffe. Semua personal Foo Fighter juga ikut bermain dalam film ini, sedangkan Jenna Ortega berperan sebagai gadis bernama Skye Willow. Skor IMDB untuk film ini 5.7/10.


5. Yes Day (2021) 

Di urutan terakhir ada sebuah film berjudul Yes Day dengan genre yang sangat berbeda dengan 4 film lainnya yaitu Comedy Family, film ini bercerita tentang sebuah keluarga yang memiliki 3 orang anak. Orang tua dari keluarga ini sangat sibuk sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk anaknya, maka dari itu kedua orang tua ini banyak sekali mengatakan "tidak" kepada anaknya disaat anaknya meminta sesuatu hal. ternyata hal ini menjadi masalah serius, oleh karenanya, dipandu oleh seorang konseling,kedua orang tua ini sepakat membuat hari khusus bernama Yes day, dimana setiap permintaan anaknya harus diiyakan atau dibolehkan selama 24 jam. Jenna ortega menjadi anak pertama bernama katie. skor IMDB untuk film ini 5,7

Sekian 5 film rekomendasi Jenna Ortega, semoga bermanfaat 

Thanks

Semua ini bermula di suatu malam di tahun 1981. Seorang pria bernama John J.B Wilson yang lahir pada tanggal 24 Mei 1954 & bekerja sebagai Copywritter di dunia perfileman sedang menonton sebuah pertunjukan film. Dalam pertunjukan tersebut ia menonton 2 film yang berjudul Can't Stop the music & Xanadu. Wilson sangat tidak menikmati kedua film yang ia tonton. Ia merasa ini merupakan pengalaman yang mengerikan bagi dirinya, bahkan ia ingin menghapus memory saat ia td menonton film tersebut di otaknya. Dari kedua film inilah Wilson merasa harus ada orang yang berani memberikan label tersendiri untuk film-film yang sangat jelek untuk ditonton. Ia juga berpikir kalau sudah ada ajang penghargaan untuk film-film terbaik, mengapa sampai sekarang (1980) tidak ada wadah yang bisa digunakan untuk memberikan penghargaan kepada film terburuk?. Pada saat itu ia hanya berfikir sebatas itu saja. 

Sebagai orang yang bekerja di dunia perfileman, Wilson mempunyai tradisi untuk menonton ajang penghargaan dalam dunia insan perfileman yang dinamakan oscar bersama rekan-rekan kerjanya di rumah.  Begitupun pada waktu oscar tahun 1981, ia mengadakan acara kecil-kecilan bersama rekan kerjanya untuk menonton acara oscar. Setelah acara nobar selesai, ia kembali mengingat kejadian saat menonton 2 film yang ia anggap sebagai film yang sangat buruk. Dalam keadaan rumah Wilson yang saat itu sedang ramai oleh rekan kerjanya, Wilson langsung meminta rekan kerjanya untuk mempersiapkan ruang makan untuk dijadikan sebagai ruangan rapat khusus. Setelah semuanya dipersiapkan, ia langsung mengutarakan ke rekan kerjanya untuk mengadakan upacara penghargaan dadakan untuk memberikan penghargaaan film-film terburuk yang pernah ditonton, rekan kerjanya setuju dengan ide wilson & langsung mengikuti arahan yang Wilson utarakan. Dari ajang penghargaan jadi-jadian yang sifatnya hanya untuk lelucon,ternyata benar-benar dipilih dengan serius oleh wilson & rekan rekannya, dengan berbagai pilihan, pemenang pada waktu itu adalah film Can't stop the music sebagai film terburuk sedangkan sutradara terburuk adalah Robert Greenwald untuk film xanadu. Keduannya adalah film yang memberikan pengalaman buruk bagi wilson & semua rekan kerjanya menyepakati bahwa kedua film tersebut adalah film yang layak diberikan penghargaan sebagai film terburuk. 

Wilson sangat puas dengan acara yang sudah dibuatnya, ia merasa apa yang telah ia ciptakan bisa digunakan untuk memberikan wadah dalam memberikan penghargaan untuk film terburuk. Wilson menamakan penghargaan ini dengan nama Razzie Award. Seiring berjalannya waktu, wilson menambah beberapa kategori yang bisa digunakan untuk memberi penghargaan seperti aktor terburuk, aktris terburuk, sutradara terburuk & lain-lain. Acara ini pun berjalan setiap tahun dengan lancar, ditambah lagi, setiap kegiatan tersebut didokumentasikan serta dilaporkan kepada pers untuk publikasi. Level penghargaan ini semakin meningkat saat Media berita CNN pada tahun 1984 meliput secara langsung kegiatan ini. 

Banyak pro & kontra mengenai penghargaan ini, beberapa sineas perfileman juga tidak mengakui dengan adanya penghargaan ini, namun semua itu berubah saat ada salah satu aktor yang akhirnya mau menerima penghargaan. Aktor ini juga bukanlah aktor main-main, ia adalah salah satu pelawak paling terkenal di dunia yaitu Bill Cosby. Setelah ia sukses dengan banyak tampil di acara & serial TV, pada tahun 1987 Cosby mencoba untuk bermain di film layar lebar sekaligus menjadi penulis alur cerita. Ia bermain di film Leonard Part 6. 

Film Leonard Part 6 ternyata menjadi mimpi buruk bagi bill cosby. Banyak hujatan, cemooh, kritikan pedas yang disampaikan oleh kritikus maupun penggemarnya, di IMDB pun skor yang dihasilkan hanya 2,1/10, hal ini menggambarkan bahwa film ini sudah masuk ke level film yang sangat jelek. Dari sisi pendapatan filmnya juga merugi karena hanya mendapatkan keuntungan kotor $ 4 juta padahal biaya untuk pembuatan film ini berjumlah $24 juta. Maka dari itu  The Razzie Award memberikan penghargaan kepada film ini sebagai film terburuk pada tahun 1987. 

Bill Cosby mau mengakui penghargaanya & menerima kenyataan bahwa filmnya sangat buruk, bahkan ia menyarankan ke pengemarnya untuk tidak menonton film yang telah ia buat. Bill Cosby mendapatkan 3 penghargaan dari Razzie Award yaitu Worst Picture, Worst Actor, Worst Screenplay. Moment ini juga menjadi moment sejarah karena dari Bill Cosby menerima piala Razzie Award yang paling "mahal"dibandingkan yang lainnya. Ia menerima pialanya di acara TV The Late Show yang disiarkan Fox Network, untuk mengabadikan moment ini, Fox membuat piala khusus untuk cosby dari emas 24 karat & marmer italy dengan harga senilai $30rb, sedangkan piala yang biasa diberikan oleh Razzie award adalah piala berbentuk rasbery kecil dengan harga $4 saja. Acara ini juga biasa disebut Golden Rasberry Award karena bentuk pialanya seperti rasberry dengan warna emas. 

Selain itu banyak aktor-aktor besar yang pernah masuk dalam kategori penghargaan Razzie Award seperti Eddy Murphie, Tom Hanks, Jared Letto, Sylvester Stallone, Robert Downey Jr, Anne Hathaway dll. Penghargaan ini sepertinya juga memiliki pengaruh bagi aktor yang meraihnya, dalam suatu wawancara Eddie murphie pernah ditanya mengapa dalam 10 tahun ini sudah jarang lagi bermain film?, ia menjawab "mereka memberi gelar ke saya Razzie Award". 

Sampai sekarang penghargaan ini masih bertahan & berjalan beriringan dengan academy oscar. Sistem penjuriannya didasarkan pada anggota berbayar di situs Resmi Golden Rasberry Award & semua oranga bisa mendaftar di web www.razzies.com. Pada tahun 2009 secara penilaian juga ditentukan oleh para wartawan, Penilaian di Rotten Tomatoes & Kritikus film yang berasal dari 45 Negara bagian di Amerika Serikat. 

Berikut daftar pemenang Razzie Award tahun 2023 : 

Worst Picture : Blonde

Worst Actor : Jared Leto "Morbius"

Razzie Redeemer Award : Colin Farrel "The Banshess of Inisherin" 

Worst Supporting Actor : Tom Hank "Elvis"

Worst Supporting Actress : Adria Arjona "morbius"

Worst remake/rip off sequel : Disney Pinocchio

Worst Director : Machine Gun Kelly (Colson Baker) & Mod Sun "Good Morning"

Worst Screenplay : Andrew Dominik "Blonde"   

Demikian cerita dari Golden Rasberry Award & pemenangnya

Semoga bermanfaat 

Thanks 

Film qodrat adalah film terbaru dari produser Rapi film yang telah sukses menghasilkan karya horor Pengabdi setan I & II, tentunya dengan melihat kualitas dari film tersebut, miminal produser ini sudah memiliki standar khusus dalam membuat film horror. Dibintangi oleh aktor Vino G Bastian menambah rasa penasaran saya untuk menonton film ini. Berikut 5 Point Review Film Qodrat sebagai bahan pertimbangan kalian bila kalian ingin menonton filmnya, pastinya review ini tidak ada spoilernya. 

1. Alur Cerita 

Diawal cerita, kita akan berkenalan dengan sosok ustad yang sedang meruqiah anaknya yang sedang kesurupan, sang ustad tersebut bernama Qodrat & anaknya bernama Alif. Sang Ustad merasa setan yang sedang merasuki tubuh alif sangat kuat sehingga dia harus mengeluarkan seluruh kemampuan ilmu yang dimilikinya, dengan perjuangan yang sangat keras, sang ustad masih tidak mampu mengimbangi kekuatan setan yang sudah merasuki anaknya, sang ustad terpental bahkan dari tubuhnya sudah bersimbah darah, setan itu semakin menguasai tubuh anaknya & di akhir pertarungan, setan tersebut memutar leher anaknya sehingga menyebabkan kematian. Sebelum membunuh anaknya setan tersebut berkata dengan nada mengancam "kau akan merasakan penyesalan akibat kegagalan ruqiahnmu". Setan ini bernama asuala yang nantinya di sepanjang film, qodrat masih harus berurusan dengan setan ini. 

Akibat anaknya meninggal, Qodrat dianggap melakukan pembunuhan terhadap anaknya & dipenjara. Dalam penjara ternyata Asuala juga masih mengikuti pergerakan Qodrat, Asuala merasuki salah satu petugas yang ada disana kemudian menyeret serta menggantung leher Qodrat agar ia bisa mati. Beruntungnya saat nyawa Qodrat sedang diujung tanduk, beberapa petugas datang & menyelamatkan Qodrat. Qodrat berhasil selamat dari serangan Asuala & dibebaskan karena mendapatkan remisi potongan waktu penjara. 

Dengan kondisi sudah tidak memiliki apa-apa lagi, Qodrat pergi ke tempat pesantrennya yang dulu, untuk menambah ilmu & bertemu dengan gurunya. Sesampainya disana, kini pesantrennya sudah berubah menjadi tempat pesantren dengan kondisi lahan yang kering, penduduk sekitar terkena wabah penyakit & gurunya yang dulu memberi ilmu ke Qodrat sedang mengalami kondisi koma karena alasan penyakit yang belum diketahui penyakitnya. Dimulai dari sinilah semua misteri yang meyebabkan anaknya meninggal mulai digali agar terungkap kebenaranya. 

2. Tempo Cerita 

Dari Awal film ini langsung masuk ke konfik utama, mulai dari, pengenalan karakter sampai dengan eksekusi solusi dari masalah utama. Suasana menegangkan & mencekam cukup tersampaikan dengan baik dari awal sampai akhir. kita diajak berpetualang oleh Qodrat dalam menyelami kehidupan perukiah & berbagai masalah yang timbul dari profesi ini. Yang jelas kita akan diajak berdebar-debar sepanjang film bersama Qodrat karena sosok setan yang menjadi musuh utamnya bisa membunuh Qodrat kapan saja dengan cara apapun, beberapa kejadian juga hampir membunuh Qodrat. 

3. Kualitas Akting

Hampir semua yang bermain di film ini merupakan aktor yang sudah berpengalaman & mampu memaksimalkan perannya terutama aktor Vino G bastian & Marsha Timothy. Vino G Bastian mampu memerankan sosok ustad yang benar-benar sedang mengalami depresi karena sudah kehilangan anaknya, dengan raut wajahnya saja tanpa ia berbicara,  kita bisa memahami bahwa ia sedang dalam keadaan duka, namun ia bisa berubah menjadi sosok yang bijaksana & bertanggung jawab saat ada orang yang sedang membutuhkan bantuannya, sedangkan marsya berperan sebagai ibu yang sedang kesulitan keuangan karena gagal panen ditambah lagi harus mengurus 2 anaknya yang sedang punya masalah pribadi masing-masing. Selain itu ada sosok "pesilat" cecep arif rahman yang berperan luwes sebagai seorang ustad. 

4. Kelebihan & Kekurangan

Film ini bisa memberikan hiburan menegangkan yang membuat jantung kita berdebar debar dari awal sampai akhir, selain itu visual efek & penata rias dalam film ini patut diacungi jempol karena bisa merubah penampilan sang tokoh utama & peran pendukungnya menjadi seseorang yang hidup di desa, kita juga disuguhkan dengan pemandangan alam & desa yang cukup indah untuk dilihat, di beberapa scene juga ada adegan pertarungan yang mungkin tidak kita duga karena film ini lebih bercerita mengenai ustad peruqiah & bukan film laga. Ada plot twis di ending cerita walaupun menurut saya twistnya terasa biasa saja. Tidak ada kekurangan yang besar dalam film ini & mungkin film ini akan ada kelanjutanya karena di akhir film tertulis "qodrat akan kembali". Secara alur cerita, film ini tuntas menyelesaikan permasalahan yang ada tanpa meninggalkan bekas pertanyaan yang mungkin masih ada dibenak kita. 

5. Kesimpulan & Skor

Film ini sangat oke untuk ditonton dengan skor penilain 7/10, mungkin film ini masih menggunakan formula yang sama dengan film-film sejenis, namun akting yang baik & konflik yang terjadi cukup bisa membuat kita bertahan unutk menonton film ini sampai akhir.  

Sekian Review film Qodrat, semoga bermanfaat 

Thanks 


Membintangi film blockbuster /hollywood adalah suatu pencapaian tersendiri bagi orang yang bekerja sebagai aktor. Bila sudah masuk ke dalam level tersebut, maka  hampir dipastikan banyak project film besar yang akan membanjiri sang aktor. Akan tetapi bagaimana bila sang aktor sudah diberi kesempatan bermain di film besar & filmnya gagal?. Apakah benar hanya dari satu film gagal saja dapat menghancurkan karir sang aktor?

Dalam konten ini, pertanyaan tersebut mungkin bisa sedikit terjawab. Berikut 3 contoh film yang menghancurkan karir seorang aktor. 


1. Jake Llod/Star Wars Episode I (1999)

Kalian masih ingat dengan film Star Wars I? dalam film ini menceritakan tentang Anakin Skywalker yang masih kecil & nantinya akan menjadi salah satu karakter yang sangat vital. Di film ini anakin kecil dibintangi oleh Jake Llod. 

Waralaba Star Wars sendiri merupakan sebuah waralaba legend yang bertahan sampai sekarang. Sudah banyak film/serial yang dirilis dalam dunia star wars. Tentunya dengan waralaba yang sangat besar ini, pastinya akan ada jutaan fans di seluruh dunia yang setia untuk menonton filmnya. Setiap film star wars tayang, filmnya akan menjadi sebuah magnet tersendiri bagi kritikus & fans untuk mencurahkan kepuasan/kekecewaan setelah menonton. 

Star Wars I adalah project film besar dari sebuah film yang pernah sangat sukses & menjadi budaya pop culture pada tahun 1970-1980. Film ini adalah prekuel atau menjadi background story dari cerita sebenarnya yang sudah rilis di trilogy film star wars IV-VI. Dengan kesuksesan yang sangat tinggi di film sebelumnya, tentunya semua orang akan berharap film ini bisa melampaui atau menimal sama dengan kualitas film sebelumnya. Film ini juga merupakan film prequel pertama yang selanjutanya akan diikuti film-film lain untuk membuat film sejenis. Namun sayangnya dengan harapan yang sangat tinggi dari film ini, ternyata presentasi dari filmnya tidak sesuai dengan harapan dari kritikus maupun fans besarnya.    

Dari segi pendapatan, sebenarnya Film Star Wars I sukses besar dengan menghasilkan pendapatan kotor senilai $1027 juta. Namun sayangnya dengan kesuksesan secara finansial, tidak serta merta berhasil mendapat pujian baik dari kritikus & fans setianya. Salah satu orang yang mendapat hujatan & penilain buruk adalah Jake Llyod yang berperan sebagai anakin skywalker. 

Jake Llyod tidak bisa memenuhi harapan tentang karakter anakin yang diinginkan oleh fans, padahal untuk mendapatkan peran ini, ia harus mengalahkan sebanyak 3000 aktor cilik yang waktu itu ikut dalam casting peran ini. Tidak hanya itu, Jake Llod sampai di bully disekolahnya setelah memerankan peran tersebut, dalam sebuah wawancara pada tahun 2012 ia pernah mengatakan "rasanya seperti di neraka, anak-anak lain sangat jahat kepada saya. Mereka selalu membuat suara-suara seperti lightsaber saat saya ada di dekat mereka. Sungguh gila". 

Selang beberapa waktu setelah filmnya tayang, sudah tidak ada lagi studio atau produser yang menawarkan Jake Lloyd untuk berperan di film besar. Film terakhirnya adalah film berjudul Madison yang dirilis pada tahun 2001. Di film tersebut, ia berperan sebagai karakter bernama Mike McCormick, Sayangnya film Madison juga tidak bisa mendongkrak namanya kembali & mengalami kerugian, dengan biaya pembuatan sebesar $13,5 juta film ini hanya mendapatkan keuntungan kotor $517 ribu atau rugi sebesar $12,9 juta. Pada tahun 2015 Jake Llyod pernah masuk penjara karena mengemudi dengan kecepatan 160 km/jam & tidak memiliki sim, ia juga pernah mengidap penyakit gangguan kejiawaan & masuk ke rumah sakit jiwa selama beberapa hari.


2. Sean Connery / The League of Extraordinary Gentlemen (2003)

Sean Connery adalah aktor terkenal pada masanya & sukses membintangi 7 film James bond dari tahun 60-80an. Karir beliau dimulai dari tahun 1954 ketika ia memerankan tokoh bernama Joe Brasted di serial TV berjudul Dixon Of Dock Green. Semenjak itu beliau terus bermain di berbagai film besar seperti di film Murder On The Orient Express (1974), The Untouchables (1987), Indiana Jones and the Last Crusade (1989) & masih banyak lagi. Namun di penghujung karirnya film The League Of Extraordinary Gentlemen menjadi film terakhir yang ia mainkan. Film ini menjadi film dengan pendapatan yang paling rendah & banyak dihujat kritikus sehingga hanya memilik rating 17 di Rotten &  5,8 di IMDB. Film ini seakan-akan menodai pencapaian film-film Sean yang sebelumnya sukses baik secara pendapatan maupun review kritikus. Sean pernah menyatakan menyesal membintangi film ini & akhirnya memutuskan untuk pensiun setelah 3 tahun film ini dirilis. 

Untuk mendatangkan Sean Connery perusahaan 20 Century Fox harus merogoh kocek yang sangat besar sebanyak $17 juta atau setara dengan 246 milyar agar Sean Connery mau bermain di film ini. Dengan biaya yang sudah terlalu besar untuk mendatangkan Sean, pihak studio akhirnya mau tidak mau harus memangkas banyak biaya untuk mendatangkan pemain lain. Setelah usaha yang dilakukan pihak studio untuk memangkas biaya, ternyata total biaya yang harus dikeluarkan masih cukup besar yaitu $78 juta atau 1,1 Triliun.  Disamping itu Sean memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan sutradara film ini yaitu Stephen Norrington. Banyaknya perselisihan paham dengan sutradara & hubungan antar pemain juga menjadi salah satu faktor yang membuat potensi aktor dalam berakting dalam film ini menjadi tidak maksimal.

Efek yang lebih besar dari permasalahan di atas, ternyata mempengaruhi hasil kualitas film ini & menjadikan film ini menjadi film superhero yang buruk & langsung terlupakan. Kita seakan lupa bahwa di tahun 2003 pernah ada film superhero yang dibintangi oleh aktor senior Sean Conery. Kualitas film ini masih kalah dengan film superhero yang dirilis pada tahun yang sama seperti "Daredevil"/"Hulk".    

Sean Connery memang membuktikan perkatannya untuk pensiun. Beliau hanya berperan menjadi pengisi suara di film & game dengan jeda waktu yang lama. Karya beliau terakhir adalah menjadi pengisi suara di film animasi berjudul Sir Billy tahun 2012. Sean Connery menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 30 November 2022 pada saat beliau tidur karena gagal jantung. Gagal jantung yang dialami olehnya disebabkan karena penyakit yang dideritanya saat lanjut usia yaitu penyakit Pneumonia.  


3. Elizabeth Berkley / Showgirls (1995)

Aktris ini adalah orang yang membintangi salah satu komedi situasi/sitkom terbaik pada era 80-90an berjudul Saved by The Bell & sukses menjadi bintang remaja pada waktu itu. Hampir semua orang di benua eropa & amerika menjadi fans Elizabeth, banyak orang yang mengira bahwa ia akan menjadi artis terkenal & mampu bersaing dengan artis-artis holywood yang sudah terkenal lebih dulu seperti Demi Moore, Jeniver Aniston, Claire Danes, Alicia Silvertone, Camaron Diaz, Nicole Kidman, dll. Berkat perannya di serial tersebut, Elizabeth mulai dilirik & ditawari untuk mendaki ke karir ke jenjang yang lebih tinggi yaitu bermain di sebuah film Hollywood.  

Atas kesuksesanya sebagai bintang remaja, ternyata Elizabeth merasa ada sebuah beban menganjal & melekat di dirinya, Elizabeth dicap sebagai aktris "remaja", atau bisa dikatakan Elizabeth hanya cocok berperan sebagai cewek remaja saja. Untuk itu, pada tahun 1995 ia menerima tawaran untuk  bermain di film bertema dewasa berjudul Showgirls. Elizabeth menerima tawaran tersebut karena ia yakin film ini akan sukses &  mampu mengubah persepsi orang terhadapnya. Disamping itu, hal yang menambah keyakinan Elizabeth adalah, Film ini diproduseri oleh Paul Verhoeven yaitu seorang produser yang sudah sukses menciptakan film dari berbagai genre. Beberapa filmnya yang sukses adalah Robocop (1987), Total Recall (1990), & Basic Insting (1992). Nah film Showgirls ini sebenarnya merupakan proyek besar lanjutan setelah ia mengguncang dunia perfileman dengan film berjudul Basic Insting. Basic Insting merupakan film bertema  mysteri, thriller, yang dipadukan dengan unsur seksual yang berani & vulgar. Pada tahun 90an sangat jarang film dengan tema tersebut yang mengalami kesuksesan. Paul Verhoeven ingin membuat film bertema sejenis untuk mengulangi kesuksesannya seperti film Basic Insting. Maka dari itu dibuatlah film Showgirls yang secara teori mampu mengambarkan bahwa film ini akan sukses dibawah naungan Paul Verhoven & artis Elizabeth Berkley. Dengan persiapan yang matang & menggunakan anggaran yang besar yaitu $45 juta, ternyata film ini malah flop dipasaran bahkan merugi dengan hanya meraih pendapatan kotor hanya $20 juta. Tidak sampai disitu saja, banyak kritikus menilai jika film ini masuk kedalam jajaran kelas B movie yang kualitasnya jauh dibawah standar film Hollywood. Film ini juga meraih 13 nominasi penghargaan dari Razzie Award. Bagi yang belum mengetahui, Razzie Award adalah suatu penghargaan yang ditujukan untuk film-film terburuk/terjelek yang pernah dibuat berdasarkan tahun pembuatan. Setelah memerankan film ini akhirnya karir Elizabeth meredup & hanya berkutat di dunia TV Series saja, ia sempat juga bermain di film layar lebar, namun tetap tidak bisa mengangkat namanya.   

Sekian konten kali ini, Semoga bermanfaat 

Thanks 



Film Missing adalah standalone sequel dari film searching yang yang dirilis pada tahun 2018, berhubung film ini adalah standalone sequel, film ini hanya akan menampilkan sebuah film baru yang tidak ada kaitanya dengan alur cerita di film pertamanya, walaupun secara tema & unsurnya masih mengunakan hal yang sama seperti film pertama. Film ini sangat unik karena menggunakan sudut pandang layar dimana seluruh kejadian yang ada di film ini akan kita lihat dalam sebuah layar komputer. Penasaran dengan film ini? berikut saya berikan 5 point review film missing yang mungkin akan membuat kalian tertarik untuk menontonnya. 

1. Alur Cerita 
Film ini dibuka oleh komunikasi hubungan antara ibu & anak. Sang ibu sangat protektif dengan anaknya, sedangkan anaknya sangat tidak mau diatur karena merasa sudah dewasa. Pada suatu hari sang ibu bersama pacar barunya pergi berlibur ke negara kolombia untuk bersenang-senang & si anak diminta untuk menjemputnya pada hari H kepulanganya. Waktu kepulangan sang ibu pun tiba, sang ibu yang seharusnya kembali ternyata tidak muncul, si anak yang sudah menunggu di bandara sejak pagipun akhirnya pulang dengan tangan kosong tanpa kehadiran sang ibu. 
Anak ini bernama June, seorang remaja wanita yang berumur 18 tahun. June saat ini hanya tinggal bersama ibunya, sedangkan ayahnya pernah tinggal dengan June pada waktu ia masih kecil, sayangnya kini ayahnya sudah meninggal. June adalah anak remaja remaja milennial yang melek terhadap teknologi & sosmed, hampir semua kehidupan & kebutuhannya terpenuhi saat ia mengakses sosmed & aplikasi yang ada di komputernya. Kini, dengan kemampuannya dalam menggunakan teknologi & sosmed, akan ia gunakan untuk mencoba mencari ibunya yang tidak ada kabar sejak di hari kepulangannya. 

2. Tempo Cerita 
Film ini cukup padat tanpa banyak menampilkan adegan adegan tidak penting yang perlu ditampilkan. Di semua scene film ini berkaitan langsung dengan alur cerita baik mengenai pengenalan tokoh, konflik utama sampai dengan penyelesaian konfliknya. Pada awal cerita dimulai dengan tempo lambat mengenai pengenalan tokoh si anak & sang ibu beserta pacar baru ibunya, nah tempo mulai naik seiring dengan rasa penasaran kita saat sang ibu sudah dinyatakan hilang kontak dengan sang anak. Unsur ketegangan & rasa penasaran kita mengenai apa yang terjadi dengan ibunya sangat dijaga oleh filmnya sehingga kita bisa menikmati ketegangan film ini sampai akhir. 

3. Kualitas Akting 
Hampir disepanjang film ini kita akan lebih banyak bertemu dengan sang tokoh utama yaitu June yang dibintangi oleh aktris Strom Reid. Menurut saya Strom Raid sukses menampilkan seorang karakter remaja cewek yang merasa kesepian ditinggal ayahnya ditambah menjadi Sosok remaja "bandel" tapi penyayang ibunya. Berbagai emosi yang June rasakan juga bisa tersampaikan dengan baik & kita sebagai penonton juga bisa merasakan emosi yang june rasakan terutama saat june kehilangan ibunya. Selain itu aktor pendukung juga bermain dengan cukup baik. Salah satu karakter yang agak menonjol adalah tokoh bernama Javi yang diperankan oleh Joaquim De Almeida. 
Javi adalah seorang ayah yang sudah berumur setengah abad yang masih bekerja sebagai driver online di kota kolombia. Di film ini kita bisa berkenalan dengan karakter Javi dengan sifat yang baik hati walaupun ia juga punya masalah dengan anak kandungnya. Nantinya Javi juga akan membantu June dalam percobaan pencarian ibunya di Kolombia. Sosok Javi adalah sosok ayah yang mungkin ingin kita temui saat kita sedang ada masalah & butuh seseorang yang benar-benar membantu dengan tulus. 

4. Kelebihan & Kekurangan
Disamping film ini memiliki alur menegangkan & disupport oleh kualitas akting yang bagus, film ini juga memiliki kelebihan twist ending berlapis lapis seperti film thriller pada umumnya. Ada beberapa twist ending yang bisa saya tebak & ada twist ending yang benar-benar tidak saya duga. Untuk kekurangan film ini sangat subyektif & mungkin akan berbeda dengan penonton lainnya yaitu tentang penyelesaian konflik yang menurut saya masih kurang & saya cuma bisa berkata "hah cuma gini aja endingnya?". Kelebihan & kekurangan yang saya sampaikan tidak akan mengurangi keseruan yang ada di film ini. 

5. Kesimpulan & Skor 
Film ini sangat layak untuk dijadikan film rekomendasi sebagai film yang bisa ditonton bersama keluarga atau pasangan, hal ini karena film ini mampu menyajikan ketegangan sampai akhir. Cukup siapkan popcorn & minuman untuk menikmati film ini. Bila dibandingkan dengan film pertamanya, saya masih suka film pertamanya karena mungkin secara alur cerita di film pertamanya lebih menceritakan pencarian anak hilang yang sedang dicari oleh ayahnya. hal ini berkaitan dengan saya sendiri yang sekarang menjadi ayah & bisa merasakan bagaimana jika seorang ayah kehilangan anaknya. Skor untuk film ini 7/10

baca artikel lainnya : 

Sejarah Video Player/Pemutar Film mulai tahun 1970an


Sekian review singkat ini, semoga bermanfaat 
Thanks