BENARKAH SEBUAH FILM MAMPU MENGHACURKAN KARIR SANG AKTOR UTAMA?

Membintangi film blockbuster /hollywood adalah suatu pencapaian tersendiri bagi orang yang bekerja sebagai aktor. Bila sudah masuk ke dalam level tersebut, maka  hampir dipastikan banyak project film besar yang akan membanjiri sang aktor. Akan tetapi bagaimana bila sang aktor sudah diberi kesempatan bermain di film besar & filmnya gagal?. Apakah benar hanya dari satu film gagal saja dapat menghancurkan karir sang aktor?

Dalam konten ini, pertanyaan tersebut mungkin bisa sedikit terjawab. Berikut 3 contoh film yang menghancurkan karir seorang aktor. 


1. Jake Llod/Star Wars Episode I (1999)

Kalian masih ingat dengan film Star Wars I? dalam film ini menceritakan tentang Anakin Skywalker yang masih kecil & nantinya akan menjadi salah satu karakter yang sangat vital. Di film ini anakin kecil dibintangi oleh Jake Llod. 

Waralaba Star Wars sendiri merupakan sebuah waralaba legend yang bertahan sampai sekarang. Sudah banyak film/serial yang dirilis dalam dunia star wars. Tentunya dengan waralaba yang sangat besar ini, pastinya akan ada jutaan fans di seluruh dunia yang setia untuk menonton filmnya. Setiap film star wars tayang, filmnya akan menjadi sebuah magnet tersendiri bagi kritikus & fans untuk mencurahkan kepuasan/kekecewaan setelah menonton. 

Star Wars I adalah project film besar dari sebuah film yang pernah sangat sukses & menjadi budaya pop culture pada tahun 1970-1980. Film ini adalah prekuel atau menjadi background story dari cerita sebenarnya yang sudah rilis di trilogy film star wars IV-VI. Dengan kesuksesan yang sangat tinggi di film sebelumnya, tentunya semua orang akan berharap film ini bisa melampaui atau menimal sama dengan kualitas film sebelumnya. Film ini juga merupakan film prequel pertama yang selanjutanya akan diikuti film-film lain untuk membuat film sejenis. Namun sayangnya dengan harapan yang sangat tinggi dari film ini, ternyata presentasi dari filmnya tidak sesuai dengan harapan dari kritikus maupun fans besarnya.    

Dari segi pendapatan, sebenarnya Film Star Wars I sukses besar dengan menghasilkan pendapatan kotor senilai $1027 juta. Namun sayangnya dengan kesuksesan secara finansial, tidak serta merta berhasil mendapat pujian baik dari kritikus & fans setianya. Salah satu orang yang mendapat hujatan & penilain buruk adalah Jake Llyod yang berperan sebagai anakin skywalker. 

Jake Llyod tidak bisa memenuhi harapan tentang karakter anakin yang diinginkan oleh fans, padahal untuk mendapatkan peran ini, ia harus mengalahkan sebanyak 3000 aktor cilik yang waktu itu ikut dalam casting peran ini. Tidak hanya itu, Jake Llod sampai di bully disekolahnya setelah memerankan peran tersebut, dalam sebuah wawancara pada tahun 2012 ia pernah mengatakan "rasanya seperti di neraka, anak-anak lain sangat jahat kepada saya. Mereka selalu membuat suara-suara seperti lightsaber saat saya ada di dekat mereka. Sungguh gila". 

Selang beberapa waktu setelah filmnya tayang, sudah tidak ada lagi studio atau produser yang menawarkan Jake Lloyd untuk berperan di film besar. Film terakhirnya adalah film berjudul Madison yang dirilis pada tahun 2001. Di film tersebut, ia berperan sebagai karakter bernama Mike McCormick, Sayangnya film Madison juga tidak bisa mendongkrak namanya kembali & mengalami kerugian, dengan biaya pembuatan sebesar $13,5 juta film ini hanya mendapatkan keuntungan kotor $517 ribu atau rugi sebesar $12,9 juta. Pada tahun 2015 Jake Llyod pernah masuk penjara karena mengemudi dengan kecepatan 160 km/jam & tidak memiliki sim, ia juga pernah mengidap penyakit gangguan kejiawaan & masuk ke rumah sakit jiwa selama beberapa hari.


2. Sean Connery / The League of Extraordinary Gentlemen (2003)

Sean Connery adalah aktor terkenal pada masanya & sukses membintangi 7 film James bond dari tahun 60-80an. Karir beliau dimulai dari tahun 1954 ketika ia memerankan tokoh bernama Joe Brasted di serial TV berjudul Dixon Of Dock Green. Semenjak itu beliau terus bermain di berbagai film besar seperti di film Murder On The Orient Express (1974), The Untouchables (1987), Indiana Jones and the Last Crusade (1989) & masih banyak lagi. Namun di penghujung karirnya film The League Of Extraordinary Gentlemen menjadi film terakhir yang ia mainkan. Film ini menjadi film dengan pendapatan yang paling rendah & banyak dihujat kritikus sehingga hanya memilik rating 17 di Rotten &  5,8 di IMDB. Film ini seakan-akan menodai pencapaian film-film Sean yang sebelumnya sukses baik secara pendapatan maupun review kritikus. Sean pernah menyatakan menyesal membintangi film ini & akhirnya memutuskan untuk pensiun setelah 3 tahun film ini dirilis. 

Untuk mendatangkan Sean Connery perusahaan 20 Century Fox harus merogoh kocek yang sangat besar sebanyak $17 juta atau setara dengan 246 milyar agar Sean Connery mau bermain di film ini. Dengan biaya yang sudah terlalu besar untuk mendatangkan Sean, pihak studio akhirnya mau tidak mau harus memangkas banyak biaya untuk mendatangkan pemain lain. Setelah usaha yang dilakukan pihak studio untuk memangkas biaya, ternyata total biaya yang harus dikeluarkan masih cukup besar yaitu $78 juta atau 1,1 Triliun.  Disamping itu Sean memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan sutradara film ini yaitu Stephen Norrington. Banyaknya perselisihan paham dengan sutradara & hubungan antar pemain juga menjadi salah satu faktor yang membuat potensi aktor dalam berakting dalam film ini menjadi tidak maksimal.

Efek yang lebih besar dari permasalahan di atas, ternyata mempengaruhi hasil kualitas film ini & menjadikan film ini menjadi film superhero yang buruk & langsung terlupakan. Kita seakan lupa bahwa di tahun 2003 pernah ada film superhero yang dibintangi oleh aktor senior Sean Conery. Kualitas film ini masih kalah dengan film superhero yang dirilis pada tahun yang sama seperti "Daredevil"/"Hulk".    

Sean Connery memang membuktikan perkatannya untuk pensiun. Beliau hanya berperan menjadi pengisi suara di film & game dengan jeda waktu yang lama. Karya beliau terakhir adalah menjadi pengisi suara di film animasi berjudul Sir Billy tahun 2012. Sean Connery menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 30 November 2022 pada saat beliau tidur karena gagal jantung. Gagal jantung yang dialami olehnya disebabkan karena penyakit yang dideritanya saat lanjut usia yaitu penyakit Pneumonia.  


3. Elizabeth Berkley / Showgirls (1995)

Aktris ini adalah orang yang membintangi salah satu komedi situasi/sitkom terbaik pada era 80-90an berjudul Saved by The Bell & sukses menjadi bintang remaja pada waktu itu. Hampir semua orang di benua eropa & amerika menjadi fans Elizabeth, banyak orang yang mengira bahwa ia akan menjadi artis terkenal & mampu bersaing dengan artis-artis holywood yang sudah terkenal lebih dulu seperti Demi Moore, Jeniver Aniston, Claire Danes, Alicia Silvertone, Camaron Diaz, Nicole Kidman, dll. Berkat perannya di serial tersebut, Elizabeth mulai dilirik & ditawari untuk mendaki ke karir ke jenjang yang lebih tinggi yaitu bermain di sebuah film Hollywood.  

Atas kesuksesanya sebagai bintang remaja, ternyata Elizabeth merasa ada sebuah beban menganjal & melekat di dirinya, Elizabeth dicap sebagai aktris "remaja", atau bisa dikatakan Elizabeth hanya cocok berperan sebagai cewek remaja saja. Untuk itu, pada tahun 1995 ia menerima tawaran untuk  bermain di film bertema dewasa berjudul Showgirls. Elizabeth menerima tawaran tersebut karena ia yakin film ini akan sukses &  mampu mengubah persepsi orang terhadapnya. Disamping itu, hal yang menambah keyakinan Elizabeth adalah, Film ini diproduseri oleh Paul Verhoeven yaitu seorang produser yang sudah sukses menciptakan film dari berbagai genre. Beberapa filmnya yang sukses adalah Robocop (1987), Total Recall (1990), & Basic Insting (1992). Nah film Showgirls ini sebenarnya merupakan proyek besar lanjutan setelah ia mengguncang dunia perfileman dengan film berjudul Basic Insting. Basic Insting merupakan film bertema  mysteri, thriller, yang dipadukan dengan unsur seksual yang berani & vulgar. Pada tahun 90an sangat jarang film dengan tema tersebut yang mengalami kesuksesan. Paul Verhoeven ingin membuat film bertema sejenis untuk mengulangi kesuksesannya seperti film Basic Insting. Maka dari itu dibuatlah film Showgirls yang secara teori mampu mengambarkan bahwa film ini akan sukses dibawah naungan Paul Verhoven & artis Elizabeth Berkley. Dengan persiapan yang matang & menggunakan anggaran yang besar yaitu $45 juta, ternyata film ini malah flop dipasaran bahkan merugi dengan hanya meraih pendapatan kotor hanya $20 juta. Tidak sampai disitu saja, banyak kritikus menilai jika film ini masuk kedalam jajaran kelas B movie yang kualitasnya jauh dibawah standar film Hollywood. Film ini juga meraih 13 nominasi penghargaan dari Razzie Award. Bagi yang belum mengetahui, Razzie Award adalah suatu penghargaan yang ditujukan untuk film-film terburuk/terjelek yang pernah dibuat berdasarkan tahun pembuatan. Setelah memerankan film ini akhirnya karir Elizabeth meredup & hanya berkutat di dunia TV Series saja, ia sempat juga bermain di film layar lebar, namun tetap tidak bisa mengangkat namanya.   

Sekian konten kali ini, Semoga bermanfaat 

Thanks 

Categories:
Similar Movies

0 komentar: